JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku belum mengetahui adanya rencana kenaikan tunjangan kinerja (tukin) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia menjelaskan, hingga kini belum ada perintah resmi terkait kebijakan tersebut.
“Saya belum tahu. Kalau ada surat perintah dari Presiden, ya kita ikut. Tapi sejauh ini saya belum tahu,” ujar Purbaya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Purbaya mengatakan, penganggaran kenaikan tukin di seluruh kementerian dan lembaga harus disesuaikan dengan pos belanja pegawai dalam RAPBN 2026. “Anggarannya sudah tersedia, tapi saya belum tahu seperti apa untuk ESDM. Jadi belum sampai ke tahap itu. Kalau nanti sudah ada, akan saya jelaskan,” ujarnya.
Ia menegaskan, perubahan anggaran maupun kenaikan gaji ASN di kementerian dan lembaga bisa dilakukan selama telah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, kebijakan tersebut tetap perlu menyesuaikan dengan kondisi keuangan negara.
“Kalau perintah Presiden kan tidak bisa dilawan. Paling-paling kita diskusi sedikit, misalnya ‘Pak, jangan 100 persen, kurang sedikit,’ kalau anggarannya belum cukup,” jelas Purbaya.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menyampaikan bahwa kenaikan tukin ASN di Kementerian ESDM sebesar 100 persen telah mendapat persetujuan Presiden Prabowo. Hal itu ia ungkapkan saat Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Monumen Nasional, Sabtu (25/10/2025).
“Beliau (Presiden Prabowo Subianto) menyampaikan salam hormat dan berharap seluruh aparat di ESDM memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara,” kata Bahlil.
Bahlil menambahkan, Presiden juga ingin mengakhiri praktik lama dalam pemberian izin. “Terutama bagi para dirjen yang memberikan izin. Kalau saya tahu ada laporan pelanggaran, saya tidak segan-segan merumahkan kalian,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh unit di Kementerian ESDM memiliki peran penting, mulai dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Badan Geologi, hingga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
Dengan adanya kenaikan tukin tersebut, Bahlil meminta seluruh pegawai untuk bekerja lebih optimal dan berkomitmen. “Ini arahan langsung dari Bapak Presiden. Bagi pejabat yang masih main-main, silakan uji nyali saya. Saya akan rumahkan. Masih banyak anak muda yang layak diberi kesempatan naik jabatan,” tandasnya.
(Sumber – Kompas)

