Cortara - Indonesia Online News Logo Small

IHSG Kembali ke 8.200, Pasar Asia Kompak Menguat Setelah Kesepakatan Dagang Awal AS–China

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada perdagangan Jumat (31/10/2025), memperpanjang reli penguatan yang terjadi selama dua hari terakhir usai sempat tertekan di awal pekan.

Pada pembukaan pagi ini, IHSG naik 0,29% atau bertambah 22,67 poin ke level 8.206,73. Sebanyak 275 saham menguat, 152 melemah, dan 202 stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp3,7 triliun dengan total 789 juta saham berpindah tangan melalui 72.844 kali transaksi.

Kinerja positif bursa domestik tak lepas dari optimisme pelaku pasar terhadap musim rilis laporan keuangan emiten serta kabar meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis kemarin menghasilkan kesepakatan awal yang disebut-sebut sebagai langkah menuju stabilisasi hubungan dagang kedua negara.

“Meski masih ada sejumlah isu yang akan menjadi bahan negosiasi lanjutan, pertemuan ini memberi sinyal positif bagi pasar,” ujar Chaoping Zhu, ahli strategi pasar global di JPMorgan Asset Management.

Pasar saham Asia turut merespons positif perkembangan tersebut. Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak lebih dari 1% dan mencatat rekor tertinggi baru, sementara Topix naik 0,79%. Di Korea Selatan, Kospi terkoreksi tipis 0,19% setelah sempat mencetak rekor pada Kamis, namun Kosdaq justru naik 0,47%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka menguat 0,45%, menandakan sentimen positif di kawasan Asia-Pasifik. Sebaliknya, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong melemah ke 26.256, di bawah penutupan sebelumnya di 26.282,69, menandakan potensi koreksi terbatas.

Sementara itu, saham Panasonic Holdings anjlok lebih dari 8% setelah memangkas proyeksi laba operasional tahunannya sebesar 13,5%. Keputusan itu dipicu oleh penurunan permintaan di divisi energi yang memproduksi baterai untuk Tesla dan sejumlah produsen otomotif lainnya.

Investor global juga menanti rilis data Purchasing Managers’ Index (PMI) China untuk Oktober, yang akan menjadi indikator penting aktivitas manufaktur dan jasa di negara tersebut.

Dari Wall Street, ketiga indeks utama ditutup melemah setelah hasil keuangan beberapa raksasa teknologi mengecewakan pasar. S&P 500 turun 0,99% ke 6.822,34, Nasdaq Composite merosot 1,57% ke 23.581,14, dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,23% atau 109,88 poin ke 47.522,12.

Meski demikian, pelaku pasar di Asia termasuk Indonesia tampak lebih optimistis menjelang akhir pekan, dengan harapan stabilitas global dapat mendukung penguatan lanjutan IHSG di atas level 8.200.

(Sumber – CNBC Indonesia)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *