Cortara - Indonesia Online News Logo Small

BNN Ringkus 1.259 Orang dalam Operasi Narkoba Tiga Hari di 34 Provinsi

JAKARTA — Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama aparat penegak hukum menggelar operasi penindakan besar-besaran terhadap jaringan narkoba di seluruh Indonesia. Operasi yang berlangsung selama tiga hari, 5–7 November 2025, menyasar 53 kawasan rawan narkotika di 34 provinsi dan berujung pada penangkapan 1.259 orang.

Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto mengatakan operasi ini menargetkan kampung-kampung yang selama ini dikenal sebagai basis peredaran. “Total kawasan atau kampung rawan narkotika yang menjadi sasaran sebanyak 53 lokasi yang terdapat di 34 provinsi,” ujarnya, Senin (10/11/2025).

Dua lokasi di Jakarta, yakni Kampung Ambon dan Kampung Bahari, kembali menjadi fokus penindakan. Dari dua kawasan tersebut, tercatat 35 orang diringkus aparat.

Pada hari pertama, tim gabungan menggerebek Kampung Bahari dan mengamankan 18 orang. Petugas menemukan sabu seberat 159,17 gram, ganja 38,84 gram, 52 butir ekstasi, empat timbangan digital, 16 bong, satu sepeda motor, serta uang tunai Rp 7,6 juta. Plt Deputi Penindakan BNN Brigjen Budi Wibowo mengatakan sebagian besar dari mereka positif menggunakan narkoba. “Dari 18 orang yang diamankan berdasarkan hasil tes urine, terbukti 15 orang positif menggunakan narkotika. Setelah dilakukan pendalaman oleh penyidik dan TAT, maka ditetapkan untuk dinaikkan ke proses penyidikan dan tiga orang ditetapkan sebagai tersangka,” ucapnya.

Penggerebekan dilanjutkan di Kampung Ambon, Jakarta Barat. Delapan orang ditangkap, dengan barang bukti berupa sabu seberat 649,38 gram, ganja lima gram, enam butir ekstasi, senjata airsoft gun, delapan sajam, uang tunai Rp 73,8 juta, perhiasan dan 55 ponsel. Setelah pemeriksaan, enam di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba dan diwajibkan rehabilitasi.

Operasi kembali digelar di Kampung Bahari pada 7 November. Dalam penggerebekan ini, sembilan orang ditangkap, sementara barang bukti yang diamankan mencakup sabu seberat 89.159,42 gram (89 kilogram), ganja 91,53 gram, dan 159 butir ekstasi.

Secara total, operasi tiga hari itu mengamankan 1.259 orang yang diduga terlibat jaringan peredaran maupun penyalahgunaan narkotika. “Adapun dari hasil operasi ini petugas gabungan telah mengamankan sebanyak 1.259 orang yang terdiri dari 830 laki-laki dan 429 perempuan yang diduga terlibat peredaran dan penyalahgunaan narkotika,” kata Suyudi.

Selain sabu dan ganja, petugas menyita 1.428 butir ekstasi, uang tunai Rp 1,54 miliar, serta uang diduga palsu Rp 5,5 juta. BNN juga menemukan persenjataan di sejumlah lokasi. “Barang bukti 19 pucuk senjata api baik pabrikan maupun perakitan dari berbagai merek dan jenis, 64 senjata tajam,” ungkap Suyudi.

Ia menegaskan temuan tersebut menunjukkan peningkatan agresivitas para bandar. “Penemuan 19 pucuk senjata api dan 64 senjata tajam di kawasan rawan narkotika tersebut menunjukkan bahwa para bandar narkotika telah mempersiapkan diri untuk melawan aparat,” ujarnya. Ia juga menyebut kepemilikan senjata tersebut berpotensi digunakan untuk tindak kriminal lainnya. “Mereka adalah para pengkhianat bangsa, penjahat manusia yang merusak harkat dan martabat manusia dan peradaban bangsa Indonesia,” tegasnya.

Dari 1.259 orang yang ditangkap, sebanyak 390 diidentifikasi sebagai penyalah guna narkoba dan telah dilakukan asesmen. “Hasilnya 37 orang merupakan bandar yang perkaranya akan dilanjutkan, sedangkan kepada 359 lainnya direkomendasikan untuk menjalani rehabilitasi serta mengikuti program wajib lapor,” kata Suyudi.

Ia menekankan bahwa operasi ini tidak hanya menindak, tetapi juga memulihkan masyarakat melalui program pencegahan dan rehabilitasi. “BNN Republik Indonesia saat ini juga sedang mengembangkan program prioritas Ananda Bersinar atau disebut Aksi Nasional Anti-Narkotika dimulai dari Anak Bersih Narkoba,” tuturnya. BNN juga meminta pemerintah daerah ikut memperbaiki lingkungan sosial di kawasan rawan narkoba sebagai bagian dari upaya pemulihan.

(Sumber DetikNews)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *