TANGERANG — PT Freeport Indonesia menyiapkan rencana produksi emas sebesar 26 ton pada 2026. Seluruh hasil produksi tersebut akan diberikan kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sebagai pembeli utama.
“Jadi rencana produksi emas kita tahun 2026 itu kira-kira 26 ton. Itu seluruhnya direncanakan untuk Antam,” ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di Tangerang Selatan, Banten, Rabu.
Tahun ini, produksi Freeport diketahui sempat terhambat akibat gangguan operasional tambang. Meski begitu, Tony menegaskan bahwa pasokan emas untuk Antam tetap berjalan demi memenuhi kebutuhan pasar. “Belum beres (untuk penyelesaian produksi emas). Tetap (berjalan). Yang emas yang kita produksi itu kita utamakan untuk disuplai ke Antam,” katanya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI sebelumnya, Tony juga menyebut bahwa peningkatan output akan sejalan dengan pemulihan operasional tambang Grasberg Block Cave (GBC) mulai 2027. Kapasitas produksi diproyeksikan naik menjadi 39 ton pada 2027 dan sekitar 43 ton pada 2028–2029.
Selain itu, Freeport saat ini tengah menyelesaikan tambang bawah tanah keempat di kawasan yang sama, yaitu Kucing Liar. Tony menuturkan perusahaan telah memiliki perjanjian dengan Antam untuk pasokan emas hingga lebih dari 30 ton per tahun, mengikuti permintaan perusahaan tersebut.
Dengan kalkulasi harga komoditas yang masih tinggi, kontribusi bagi negara pun diperkirakan meningkat signifikan. Freeport memproyeksikan penerimaan negara dapat melampaui 6 miliar dolar AS per tahun pada 2028–2029, mendekati Rp 100 triliun per tahun.
(Sumber – ANTARA)

