MOROWALI — Kunjungan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Bandara milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, mengungkap adanya aktivitas penerbangan yang berjalan tanpa keterlibatan aparat negara. Tidak ditemukan keberadaan petugas keamanan, bea cukai, maupun imigrasi dalam operasional bandara tersebut.
“Negara hadir untuk menegakkan hukum, menegakkan regulasi… Tidak boleh ada republik di dalam republik,” tegas Sjafrie saat meninjau latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI 2025 di area bandara itu, Kamis (20/11/2025), melalui keterangan di Instagram Kementerian Pertahanan.
Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang ikut dalam kunjungan tersebut memperkuat temuan Menhan. Mereka menyebut adanya kerawanan pada proses keluar masuknya pesawat yang tidak melalui pemeriksaan aparat resmi.
“Di Indonesia ada bandara tanpa otoritas negara… tanpa keamanan, tanpa bea cukai, tanpa imigrasi,” ungkap Satgas PKH lewat akun Instagram @satgaspkhofficial, Rabu (26/11).
Satgas turut menjelaskan bahwa seluruh kru yang beroperasi di bandara tersebut berasal dari pihak perusahaan. Situasi ini memunculkan kekhawatiran karena kontrol negara sama sekali absen.
“Banyak celah rawan karena aktivitas penerbangan berlangsung seperti tidak ada negara yang mengawasi,” tulis mereka.
Walaupun didanai dan dibangun secara mandiri oleh perusahaan, Satgas menekankan setiap fasilitas penerbangan yang berada di wilayah NKRI wajib mengikuti ketentuan hukum nasional.
“Bagaimanapun, negara punya aturan yang harus ditaati… pengawasan negara wajib berjalan tanpa pengecualian,” lanjut Satgas PKH.
Kementerian Perhubungan mencatat bandara tersebut tercatat di bawah ruang lingkup Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, meski selama ini pengawasan langsung belum berjalan sebagaimana mestinya.
(Sumber – Detik.com)

