Cortara - Indonesia Online News Logo Small

Banjir Bandang Terjang Sukabumi, 500 KK Mengungsi dan Akses Antar-Desa Terputus

SUKABUMI — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Minggu malam (25/10) memicu banjir bandang di Kecamatan Cisolok pada Senin dini hari. Luapan Sungai Cisolok tak mampu menahan debit air tinggi hingga menerjang Desa Cikahuripan, merendam ratusan rumah dan memutus jembatan penghubung antar-desa. Sedikitnya 500 kepala keluarga (KK) terdampak dalam peristiwa yang disebut warga sebagai banjir terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Camat Cisolok, Okih Fazri Assidiq, menjelaskan bahwa banjir menerjang permukiman Kampung Tugu dengan arus sangat deras. Ratusan warga berhasil dievakuasi ke tempat aman, sebagian menumpang di rumah kerabat dan masjid setempat. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih turun di wilayah tersebut hingga pagi hari.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merusak infrastruktur penting, termasuk jembatan penghubung antara Desa Cikahuripan dan Desa Cisolok. Sementara itu, jembatan baru yang berada di titik lain masih dalam kondisi aman dan bisa dilalui.

Bencana ini turut berdampak ke beberapa desa di sekitar lokasi utama. Di Desa Sukarame, tujuh rumah dilaporkan tertimbun longsor. Sementara Kampung Cigoler mengalami banjir di satu RW. Di Desa Karangpapak, tiga rumah rusak berat akibat luapan sungai kecil, sedangkan lima rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Di Desa Wangunsari, lima rumah rusak berat karena longsor. Meski kerusakan cukup luas, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Pemerintah kecamatan bersama BPBD, Dinas Sosial, Basarnas Pos SAR Sukabumi, dan Pemadam Kebakaran langsung bergerak sejak dini hari untuk membantu evakuasi dan penanganan awal. Bantuan darurat yang paling dibutuhkan warga meliputi logistik, tenda pengungsian, pakaian layak pakai, serta dapur umum, karena banyak warga tak sempat menyelamatkan harta benda mereka.

Tim gabungan yang terdiri dari Forkopimcam Cisolok dan sejumlah instansi terkait juga telah melakukan asesmen lapangan serta pembersihan area terdampak. Proses normalisasi lingkungan dijadwalkan dilakukan mulai keesokan harinya.

Okih mengingatkan masyarakat agar tetap siaga terhadap potensi hujan lanjutan yang dapat memicu banjir susulan. Ia meminta warga segera melakukan evakuasi mandiri apabila kondisi kembali memburuk.

Sementara itu, Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana (Jaro Midun), menuturkan air mulai naik sekitar pukul 03.30 WIB dan memuncak menjelang pukul 04.00. Sedikitnya 500 rumah dari empat RW terendam banjir. Sejumlah kendaraan warga hanyut terbawa arus deras dan belum ditemukan hingga kini.

Kantor Desa Cikahuripan pun tak luput dari terjangan air. Dinding belakang bangunan jebol, dan air bah menerobos masuk merusak peralatan kantor serta menghanyutkan dokumen penting. Kondisi ruang kerja berantakan dengan pecahan kaca dan reruntuhan.

“Saat ini kami fokus membantu warga dan membersihkan lumpur di rumah masing-masing. Setelah situasi aman, baru kami akan buat laporan lengkap,” ujar Jaro Midun.

(Sumber – Radar Sukabumi)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *