JAKARTA — Transformasi layanan digital Bank Mandiri terus menunjukkan hasil positif. Hingga September 2025, pendapatan berbasis komisi (fee based income) bank only dari kanal digital tercatat Rp 5,48 triliun, tumbuh 13,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,84 triliun.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, mengatakan peningkatan tersebut merupakan hasil penguatan ekosistem keuangan digital perseroan. “Kami tidak hanya menghadirkan kemudahan transaksi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi nasabah, pelaku usaha, dan mengakselerasi inklusivitas perekonomian nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Ahad (16/11/2025).
Menurut dia, tiga platform utama—Livin’, Kopra, dan Livin’ Merchant—menjadi penggerak utama strategi digital perseroan yang kini semakin dipercaya masyarakat.
Pengguna Livin’ by Mandiri mencapai lebih dari 34,5 juta hingga akhir kuartal III 2025, meningkat 26,5 persen secara tahunan. Frekuensi transaksi platform tersebut menembus 4,54 miliar kali atau naik 27,9 persen secara tahunan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4.257 triliun, tumbuh 10,4 persen.
Digitalisasi juga berdampak pada pergeseran perilaku pembukaan rekening baru. Sekitar 91 persen rekening kini dibuat melalui aplikasi Livin’.
Untuk sektor usaha, Livin’ Merchant kini menaungi sekitar 3 juta merchant, naik 35 persen dalam setahun. “Kami ingin memastikan UMKM dapat tumbuh secara produktif dan berkelanjutan melalui sistem pembayaran dan pencatatan transaksi terintegrasi,” kata Ashidiq.
Sementara itu, Kopra by Mandiri sebagai platform korporasi mencatat nilai transaksi Rp 25.980 triliun hingga September 2025, meningkat 21,5 persen dengan volume transaksi 1,45 miliar kali. Dampaknya, saldo giro korporasi bank only meningkat menjadi Rp 564,5 triliun.
Berkat optimalisasi layanan digital, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank only turut naik menjadi Rp 1.487 triliun, tumbuh 12,3 persen year-on-year. Komposisi dana murah (CASA) tetap dominan dengan porsi 73,1 persen, mencerminkan efisiensi biaya dana yang terjaga.
“Digitalisasi bukan lagi sekadar pendukung, melainkan inti strategi pertumbuhan Bank Mandiri. Kami terus memperkuat ekonomi kerakyatan dan mendukung pencapaian Asta Cita Pemerintah untuk mewujudkan ekonomi inklusif dan berdaya saing,” tambah Ashidiq.
(Sumber – Republika)

