Jakarta — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai penempatan dana Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sejak tiga pekan terakhir menunjukkan perkembangan positif. Ia menyebut sejumlah bank mulai mengajukan permintaan tambahan dana.
“Udah bagus. Bank-bank udah pada ngebut lah. Saya pikir ada beberapa yang minta tambahan lagi,” ujar Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea Cukai, Jakarta, Senin (13/10/2025).
Dana penempatan berasal dari saldo anggaran lebih (SAL) yang disalurkan ke lima bank BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), serta Bank Syariah Indonesia (BRIS). Penempatan dimulai sejak 12 September 2025 dengan limit berbeda: BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, Mandiri Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun.
Bank Mandiri tercatat paling agresif menyalurkan kredit dari dana tersebut dengan realisasi Rp40,6 triliun. Disusul BRI Rp33,9 triliun, BNI Rp27,6 triliun, BTN Rp4,8 triliun, dan BSI Rp5,5 triliun.
Menurut Purbaya, penempatan dana pemerintah berdampak signifikan terhadap efisiensi suku bunga pasar, terlihat dari percepatan pertumbuhan kredit. “Jadi mereka mampu menyalurkan. Harusnya mereka untung. Karena pasarnya kapitalnya lebih kecil. Kalau umumnya kreditnya akan lebih besar,” pungkasnya.
(Sumber – CNBC)

