BATAM – Ledakan kembali terjadi di Kapal MT Federal II yang tengah diperbaiki di galangan PT ASL Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (15/10/2025) dini hari. Peristiwa ini menambah panjang catatan insiden mematikan di kapal yang sama.
Salah satu pekerja subkontraktor PT ASL menuturkan ledakan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB saat sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan di area dek bawah kapal menggunakan alat las.
“Setelah merasakan hawa panas dari bagian bawah kapal, kami yang bekerja di atas langsung kabur dan lompat. Tidak lama kemudian kapal meledak,” ujarnya kepada wartawan di RS Mutiara Aini, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, proses perbaikan dilakukan saat kapal masih menyimpan sisa bahan bakar. “Setahu kami, kapal memang belum dalam keadaan bersih dari bahan bakar,” tambahnya.
Berdasarkan data terbaru Polrestabes Batam, Rempang, Galang (Barelang), total 31 pekerja menjadi korban dalam peristiwa ini. Sebanyak 11 orang meninggal dunia, sementara 20 lainnya luka-luka, dengan 13 di antaranya menjalani perawatan intensif karena luka berat. Para korban dirawat di empat rumah sakit berbeda: RS Mutiara Aini, RS Elisabeth Sei Lekop, RS Graha Hermine, dan RSUD Embung Fatimah.
Insiden ini terjadi hanya empat bulan setelah kebakaran hebat melanda kapal yang sama pada 24 Juni 2025. Saat itu, api muncul dari dalam tangki penyimpanan minyak ketika pekerjaan pengelasan dilakukan di beberapa lantai berbeda. Empat pekerja tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa tersebut.
Terkait kasus pertama, Polrestabes Barelang sebelumnya telah menetapkan dua tersangka berinisial A dan F selaku penanggung jawab bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (HSE) perusahaan. Namun, proses hukum belum bergulir ke pengadilan karena berkas perkara sempat dikembalikan oleh Kejaksaan Negeri Batam untuk dilengkapi.
Kapolresta Barelang Komisaris Besar Zaenal Arifin membenarkan bahwa penanganan hukum masih berjalan. Ia menjelaskan bahwa penahanan kedua tersangka sempat ditangguhkan karena masa penahanan mendekati batas waktu.
Terkait kapal MT Federal II, Zaenal menyebut akses ke kapal sempat dibatasi saat penyelidikan berlangsung. Namun setelah berkas perkara diserahkan ke kejaksaan, aktivitas di kapal kembali dibuka. “Kami tidak menyita kapal karena fokus penyelidikan pada lokasi spesifik sumber kejadian,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Kepulauan Riau Inspektur Jenderal Asep Safrudin menyatakan pihaknya masih fokus pada penanganan korban dan pendalaman penyebab ledakan terbaru ini.
“Kalau memang ada unsur kelalaian, kami akan proses sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Dengan dua insiden serupa yang terjadi dalam rentang waktu singkat dan total 15 pekerja tewas serta 25 luka-luka, publik kini menantikan langkah tegas aparat penegak hukum agar tragedi di kapal MT Federal II tidak kembali terulang.
(Sumber – Kompas)

