Cortara - Indonesia Online News Logo Small

KCIC Tanggapi Penyidikan KPK soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Jakarta–Bandung

BANDUNG BARAT – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. KCIC menegaskan akan memenuhi panggilan apabila dibutuhkan dalam proses klarifikasi.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyampaikan bahwa perusahaan menghormati langkah hukum yang sedang ditempuh lembaga antikorupsi tersebut. “Kita menghormati semua proses hukum yang dilakukan oleh KPK. Baik KCIC maupun PSBI sangat terbuka dan siap kooperatif,” ujarnya di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Eva juga menegaskan kesiapan perusahaan jika harus hadir memberikan keterangan. “Pasti kalau dipanggil KPK kita siap. Kita kan menghormati proses hukum dan bakal kooperatif,” katanya.

Soal pengadaan lahan yang menjadi fokus penyelidikan, Eva menegaskan bahwa penanganannya berada sepenuhnya di bawah kewenangan KPK. “Itu domain KPK, jadi biar mereka yang mengusut,” ujarnya.

Isu dugaan kejanggalan anggaran proyek Whoosh sebelumnya ramai dibahas setelah Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, menyoroti adanya potensi mark up biaya pembangunan. Dalam video di kanal YouTube-nya pada 14 Oktober 2025, Mahfud menyinggung selisih besar biaya pembangunan per kilometer antara Indonesia dan Tiongkok. “Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per kilometer Whoosh itu 52 juta dolar AS, sementara di China 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” ucapnya, sambil meminta agar dugaan penggelembungan anggaran itu diselidiki lebih jauh.

KPK saat ini masih memetakan sejumlah titik di sepanjang jalur kereta cepat dan menelusuri aspek pengadaan lahan yang dinilai memiliki potensi menimbulkan kerugian negara.

(Sumber – Republika)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *