JAKARTA – PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dan Mitsui & Co., Ltd resmi menandatangani nota kesepahaman pada Kamis (11/12/2025) untuk menjajaki kerja sama di bidang pemasaran high-grade nickel matte dan peluang investasi strategis. Penandatanganan MoU ini diposisikan sebagai langkah penguatan rantai pasok nikel sekaligus dukungan terhadap percepatan hilirisasi mineral nasional.
Dalam ruang lingkup kemitraan tersebut, MMP dan Mitsui sepakat melakukan kajian bersama mengenai pengembangan pasar, potensi investasi, serta arah strategi bisnis jangka panjang. Mitsui akan memimpin pengembangan pasar di Jepang dan perluasan jaringan global, sementara MMP menyediakan kapasitas produksi melalui fasilitas peleburan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri baterai kendaraan listrik. Kedua pihak menilai kombinasi peran tersebut dapat memperkuat daya penetrasi pasar dan kemampuan membaca dinamika permintaan material baterai.
Presiden Direktur MMP, Adhi Dharma Mustopo, menyampaikan bahwa kesepakatan ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi nasional. “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok high grade nickel matte global sekal sekaligus mendukung agenda hilirisasi nasional,” ujarnya dalam keterangan pers pada Kamis (11/12/2025).
Dari sisi Mitsui, General Manager New Metals & Aluminium Division, Akinobu Hashimoto, menilai kerja sama ini membuka ruang yang lebih besar bagi pengembangan industri nikel Indonesia di tengah transisi energi global. “Indonesia memiliki peran penting dalam transisi energi global, dan kapabilitas MMP menjadikannya mitra yang kuat bagi Mitsui,” katanya. Ia menambahkan bahwa sinergi jaringan pemasaran Mitsui dan operasi MMP berpotensi menghasilkan nilai tambah di rantai pasok bahan baku baterai.
Melalui MoU ini, kedua perusahaan akan memposisikan high-grade nickel matte MMP sebagai produk kompetitif bagi produsen baterai kendaraan listrik. Jaringan komersial Mitsui diproyeksikan memperluas akses pasar sekaligus mendukung kebutuhan bahan baku yang meningkat seiring pertumbuhan teknologi energi bersih.
MMP juga menegaskan bahwa operasional perusahaan mengikuti prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) berbasis standar IFC. Upaya efisiensi energi dilakukan melalui optimalisasi pasokan listrik PLN serta pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC). Smelter MMP dirancang memiliki fleksibilitas untuk memproduksi ferronickel maupun high-grade nickel matte sesuai perkembangan pasar.
Dalam aspek sosial, MMP menyampaikan komitmen untuk memperluas peluang kerja lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi wilayah operasionalnya. Hingga saat ini, perusahaan melaporkan keterlibatan sekitar 1.000 tenaga kerja lokal dalam kegiatan operasional dan program peningkatan kapasitas.
(Sumber – Republika)

