Cortara - Indonesia Online News Logo Small

Menkeu Kaji Penurunan PPN Jadi 8%, DPR Ikut Dorong Evaluasi

Jakarta – Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mendapat dukungan dari kalangan parlemen. Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan dirinya sejak awal konsisten mendorong pemerintah untuk tidak menaikkan tarif PPN, bahkan sebelum Purbaya menyampaikan wacana penurunannya.

Misbakhun mengingatkan bahwa saat pemerintah sempat menetapkan kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% mulai Januari 2025, ia termasuk pihak yang menolak kebijakan tersebut. Setelah mendapat penolakan dari masyarakat, pemerintah akhirnya membatasi kenaikan 12% hanya untuk barang mewah.

“Saya yang waktu itu mengingatkan supaya (kenaikan) PPN ini ditahan benar,” ujar Misbakhun dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, di tengah tekanan daya beli masyarakat, pemerintah seharusnya mempertimbangkan penurunan tarif PPN ke kisaran 8%-10%.

“Kalau perlu PPN kita turunkan kembali ke 10% dan kalau perlu ke 8%. Untuk apa? Mengangkat daya beli masyarakat,” kata politikus Partai Golkar tersebut.

Sejak Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) disahkan pada 2022, tarif PPN semula naik dari 10% menjadi 11%, dan direncanakan meningkat lagi menjadi 12% pada 2025. Namun karena penolakan publik, kenaikan ke 12% hanya diterapkan untuk barang mewah, sementara transaksi umum tetap dikenakan tarif 11% melalui skema dasar pengenaan pajak (DPP) 11/12.

Pasal 7 ayat 3 UU HPP sebenarnya membuka ruang penyesuaian tarif PPN, dengan batas bawah hingga 5% dan batas atas maksimal 15%. Celah aturan itulah yang memungkinkan Kementerian Keuangan mempertimbangkan opsi penurunan tarif.

“Nanti kita lihat bisa enggak kita turunkan PPN itu untuk mendorong daya beli masyarakat ke depan. Tapi kita pelajari dulu hati-hati,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN edisi September 2025, Selasa (14/10/2025).

Ia menyebut keputusan final baru dapat diambil setelah melihat kinerja penerimaan pajak hingga akhir tahun.

“Kita akan lihat seperti apa akhir tahun, ekonominya seperti apa, uang yang saya dapat sampai akhir tahun, saya sekarang belum terlalu clear,” tuturnya.

(Sumber – CNBC Indonesia)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *