Cortara - Indonesia Online News Logo Small

Pemerintah Gerak Cepat Tangani Kasus Cs-137, Pastikan Produk Ekspor dan Warga Aman dari Paparan Radiasi

Serang — Pemerintah Indonesia memastikan penanganan isu kontaminasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137) dilakukan secara terpadu oleh berbagai kementerian dan lembaga. Upaya ini difokuskan pada pengamanan produk ekspor, perlindungan masyarakat, serta pengendalian sumber kontaminasi di dalam negeri.

Mengutip Kontan.id, rapat koordinasi Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 digelar dengan melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Lingkungan Hidup, Kepala BPOM, Kepala Badan Karantina Indonesia, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPIK), Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Wakil Kepala BIN, serta perwakilan kementerian dan lembaga lainnya.

Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kasus Cs-137 secara ilmiah, terukur, dan transparan.

“Langkah penanganan dilakukan secara terkoordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk menjamin keselamatan masyarakat serta menjaga kepercayaan mitra dagang internasional terhadap produk Indonesia,” ujar Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas, Bara Krishna Hasibuan, Kamis (9/10).

Bara menegaskan pemerintah berkomitmen menyelesaikan persoalan Cs-137 dengan cepat dan berbasis bukti ilmiah.

Dua kontainer produk udang yang sebelumnya dikembalikan dari Amerika Serikat karena dugaan kontaminasi Cs-137 telah tiba di Indonesia. Satu kontainer sedang diuji oleh BAPETEN dan BRIN, sementara satu lainnya ditangani Satgas di Pelabuhan Tanjung Priok. Dari total 29 kontainer Return-on-Board (ROB) yang telah diperiksa, seluruhnya dinyatakan bebas kontaminasi Cs-137 dan dikembalikan kepada perusahaan pemilik.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan U.S. Food and Drug Administration (USFDA) sepakat menyusun Nota Kesepahaman (MoU) terkait sertifikasi keamanan produk udang. USFDA mengapresiasi langkah cepat dan transparan pemerintah Indonesia, serta memastikan pasar AS tetap terbuka untuk udang yang memenuhi standar keamanan pangan.

Di dalam negeri, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menemukan indikasi kontaminasi Cs-137 di 22 fasilitas produksi di Kawasan Industri Modern Cikande. PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS) telah selesai didekontaminasi dan dinyatakan aman oleh BAPETEN, sementara 21 fasilitas lainnya masih dalam proses pembersihan.

Untuk memperkuat pengawasan, Satgas memasang Radiation Portal Monitor (RPM) di kawasan industri guna mendeteksi paparan radiasi pada kendaraan yang keluar-masuk. KLH juga menegaskan tidak akan memberikan rekomendasi impor scrap metal guna mencegah munculnya sumber kontaminasi baru.

Kementerian Kesehatan melaporkan telah memeriksa 1.591 pekerja dan warga dari dua lokasi terdampak. Dari jumlah tersebut, sembilan orang terdeteksi positif terpapar Cs-137, dirujuk ke RSUP Fatmawati, dan kini telah dipulangkan dalam kondisi stabil setelah mendapat perawatan.

Selain itu, BAPETEN menurunkan tim untuk memeriksa laporan USFDA mengenai dugaan kontaminasi pada produk cengkeh Indonesia, guna memastikan keamanan ekspor rempah tersebut.

(Sumber – Kontan.id)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *