JAKARTA — Pemerintah Indonesia menegaskan sikapnya dengan membatalkan visa atlet senam Israel yang dijadwalkan mengikuti Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta pada Oktober ini. Keputusan tersebut langsung mendapat respons dari Federasi Senam Israel yang mengaku belum menerima pemberitahuan resmi terkait kebijakan itu.
Dilansir dari Ynet News, Jumat (10/10/2025), Federasi Senam Israel menyatakan masih menunggu penjelasan dari penyelenggara kompetisi maupun Federasi Senam Internasional.
“Sampai saat ini, federasi belum menerima pemberitahuan resmi terkait masalah ini dari penyelenggara kompetisi maupun Federasi Senam Internasional. Kami sedang menghubungi semua pihak terkait,” tulis pernyataan resmi federasi.
Federasi menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Olahraga dan Komite Olimpiade Israel untuk memastikan para atlet, termasuk juara Olimpiade Artem Dolgopyat, tetap bisa bertanding. “Segala upaya telah dilakukan agar tim dapat berpartisipasi dalam kompetisi terpenting musim ini. Kami berharap atlet kami bisa berkompetisi seperti negara-negara lain,” lanjut pernyataan tersebut.
Sebelumnya, pada 15 Juli 2025, Federasi Senam Israel menyatakan delegasinya telah resmi terdaftar dalam kompetisi internasional tersebut dan telah mendapat penerimaan dari pihak Indonesia. Namun, keputusan pemerintah kini menegaskan posisi Indonesia yang konsisten menolak kehadiran delegasi Israel dalam ajang olahraga di tanah air.
The Jerusalem Post menulis, langkah ini menunjukkan keberlanjutan kebijakan Indonesia yang tidak membuka partisipasi resmi Israel dalam ajang internasional, meski beberapa atlet individu seperti pembalap sepeda Mikhail Iakovlev sempat diizinkan bertanding pada 2023.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menjelaskan bahwa keputusan ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan penolakan terhadap tindakan Israel di Sidang Umum PBB.
“Tindakan ini sejalan dengan harapan rakyat dan berbagai elemen masyarakat yang menolak keras kehadiran Israel. Pemerintah tegas serta konsisten tidak akan memberikan visa kepada keenam atlet tersebut,” ujar Yusril, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, kebijakan ini menjadi bentuk sikap moral Indonesia terhadap kekejaman Israel di Jalur Gaza. “Pemerintah tidak akan melakukan kontak dengan Israel sampai mereka mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tambah Yusril.
Sementara itu, Federasi Senam Israel diketahui telah mendaftarkan atletnya untuk Kejuaraan Senam Dunia di Jakarta yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Oktober 2025.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan tidak akan mengizinkan atlet asal Israel berlaga di wilayahnya.
“Tentang atlet Israel kalau ke Jakarta, tentunya sebagai Gubernur Jakarta, dalam kondisi seperti ini saya tidak mengizinkan,” tegas Pramono, Rabu (8/10/2025).
(Sumber – Republika)

