JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang digelar di Korea Selatan (Korsel) pada akhir Oktober 2025.
Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan, kehadiran Indonesia dalam forum tersebut diharapkan dapat memperkuat keterhubungan ekonomi antara negara-negara ASEAN dan Korsel, sekaligus membuka peluang nyata bagi kesejahteraan bersama.
“Atas nama Presiden Prabowo Subianto, saya ingin menyambut hangat Presiden Lee di KTT ASEAN–ROK. Kami berharap dapat memajukan ASEAN-ROK Comprehensive Strategic Partnership, menghadapi tantangan yang mendesak dan semakin kompleks,” ujar Sugiono dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).
Menurut Sugiono, dalam situasi ekonomi global yang terus berubah, penting bagi ASEAN dan Korea Selatan untuk mempererat kerja sama demi menjaga keterbukaan dan inklusivitas ekonomi kawasan. “Dalam lanskap yang dinamis ini, penting bagi ASEAN dan ROK untuk bekerja sama menjaga perekonomian kita tetap terbuka, terhubung, dan inklusif. Sehingga kita dapat mengembangkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan peluang nyata bagi kesejahteraan bersama,” sambungnya.
Sugiono menambahkan bahwa mekanisme kerja sama yang telah ada perlu diperkuat. Ia menyoroti pentingnya implementasi penuh The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN–Korea, serta penguatan rantai pasok regional sebagai kunci stabilitas ekonomi.
Ia juga menilai ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pasar digital paling dinamis di dunia, dengan proyeksi Gross Merchandise Value (GMV) digital mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2030.
“ASEAN menawarkan pasar digital yang dinamis dan populasi muda yang melek teknologi. Dalam kemitraan ini, Republik Korea menyumbangkan kekuatannya dalam teknologi canggih dan inovasi. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi untuk mendorong kemajuan dalam infrastruktur digital, pengembangan talenta, dan tata kelola AI, membentuk masa depan digital yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sugiono menegaskan bahwa Indonesia ingin melihat ASEAN berkembang sebagai mesin vital pertumbuhan global. Namun, menurutnya, hal itu tak akan tercapai tanpa adanya perdamaian dan stabilitas kawasan.
“Indonesia mendukung upaya Korea Selatan untuk menjadi mitra bagi perdamaian dan keamanan, meredakan ketegangan, mempromosikan dialog, dan membangun keterlibatan yang konstruktif karena kemitraan kawasan–Korea Selatan harus menjadi kekuatan untuk kebaikan yang membawa perdamaian dan kesejahteraan bagi semua,” kata Sugiono menutup pernyataannya.
(Sumber – KOMPAS)

