Cortara - Indonesia Online News Logo Small

Satu Keluarga Dibunuh di Indramayu, Polisi Ungkap Motif Pelaku

Jakarta – Polisi mengungkap motif tersangka R (35) dan P (29) dalam kasus pembunuhan satu keluarga beranggotakan lima orang di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu. Kelima korban ditemukan pada Senin (1/9/2025) lalu. Menurut penyelidikan, otak pembunuhan, R, melakukan aksi tersebut karena kesal terhadap salah satu korban, Budi Awaludin, yang tidak mengembalikan uang sewa rental mobil.

Satu keluarga tersebut ditemukan meninggal dunia dan terkubur dalam sebuah lubang berukuran lebar 4 meter, panjang 1,5 meter, dan kedalaman 4 meter di rumah mereka. Posisi jenazah tertinggi adalah bayi B (8 bulan) dan R (7 tahun). Sementara di bawahnya terdapat Euis Juwita (43), Budi Awaludin (45), dan Sachroni (76).

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan menyatakan, kedua tersangka merupakan warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Pelaku R memukul kepala Budi Awaludin, Sachroni, Euis Juwita Sari, dan R. Sementara P menenggelamkan bayi B ke dalam bak mandi.

Setelah para korban tewas, kedua tersangka menguburkan jasad mereka di belakang rumah dalam satu liang. Mereka kemudian membersihkan bercak darah di lantai dengan mengepel.

“Motif pembunuhan bermula dari rasa dendam tersangka R kepada korban Budi Awaludin. Sebelumnya, R merental mobil Avanza kepada Budi dengan memberikan uang sewa sebesar Rp750.000. Namun saat akan mengambil mobil yang disewa, kendaraan tersebut ternyata mogok,” ujar Hendra, Selasa (9/9/2025).

Hendra menambahkan, R meminta uangnya kembali, tetapi Budi menolak dengan alasan uang tersebut sudah digunakan untuk belanja sembako. Karena kesal, R merencanakan pembunuhan.

Pada Kamis (28/9/2025) malam, R mengajak P dengan iming-iming uang untuk melaksanakan pembunuhan. Keduanya mendatangi rumah korban sambil membawa pipa besi.

Sekitar pukul 23.00 WIB hingga Jumat (29/8/2025) dini hari, R memukul kepala Budi hingga tewas, kemudian menghabisi korban lainnya. Sementara P menenggelamkan bayi B. Usai kejadian, mereka membawa kabur sejumlah uang, dua unit mobil milik korban, serta perhiasan yang dipakai korban B.

Pipa besi yang digunakan dibuang ke Sungai Cimanuk. Setelah menjual barang perhiasan, pelaku kembali ke rumah untuk menguburkan para korban di lubang belakang rumah.

Kapolres Indramayu AKBP Fajar Gemilang menyatakan, tersangka R merupakan seorang residivis. Keduanya ditangkap di Indramayu setelah sebelumnya melarikan diri ke sejumlah tempat, termasuk Surabaya.

Fajar mengatakan, keduanya berencana melarikan diri dengan menjadi anak buah kapal. Namun, sebelum meninggalkan Indramayu, mereka berhasil diamankan. Polisi masih mendalami apakah R berencana membunuh semua korban atau hanya menyasar Budi.

Sebelumnya, Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Muchammad Arwin Bachar menjelaskan, korban dan pelaku telah saling mengenal. “Hubungan korban dan pelaku hanya saling kenal dan pernah bekerja bersama dengan salah satu korban di salah satu bank,” ujar Arwin di Mapolres Indramayu, Senin (8/9/2025).

Arwin menambahkan, polisi sementara menyimpulkan pelaku berjumlah dua orang. Namun, pihaknya masih mendalami kemungkinan keterlibatan pelaku lain.

Warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, juga memberikan kesaksian terkait penemuan lima jenazah yang terkubur dalam satu liang. Ema (55), kerabat korban, menyatakan dirinya menjadi salah satu saksi pertama yang mencium bau busuk dari samping rumah korban.

Ema mulai curiga karena rumah tampak sepi dan terkunci. “Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” kata Ema di Indramayu, Rabu (3/9/2025).

Bersama seorang tetangga, Ema mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

“Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong,” ujarnya.

(Sumber – Republika)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *