By 
JAKARTA — Shell bersiap memperluas portofolio bisnisnya di sektor hulu Indonesia dengan mengincar lima blok migas baru. Rencana itu kini sedang dikaji pemerintah melalui mekanisme verifikasi yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan, evaluasi teknis dilakukan lebih dulu oleh Direktorat Jenderal Migas dan kemudian dikonsultasikan kepada SKK Migas, sebelum Menteri ESDM memberikan keputusan akhir.
“Jadi untuk proses approval dari Pak Menteri kan ada evaluasi terlebih dulu di Ditjen Migas dan juga dikonsultasikan ke SKK Migas. Harapannya lima wilayah kerja itu nanti akan difinalisasi,” ujarnya usai Grand Launching Indonesia’s Oil and Gas Exploration 2025 di Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Menurut Yuliot, Shell menargetkan dua blok migas onshore dan tiga blok migas offshore. Tahap finalisasi ditargetkan dapat dicapai pada tahun depan. “Lagi dievaluasi. (Target) Tahun depan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyebut bahwa dua blok migas daratan berada di wilayah Sulawesi Barat, sementara tiga lainnya yang berada di laut mencakup area Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Dua wilayah onshore Sulbar. Tiga wilayah offshore Bali dan NTB,” jelas Djoko di Gedung DPR RI, Kamis (13/11/2025).
Shell juga tengah mengajukan joint study bersama Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec) untuk pengelolaan blok-blok tersebut. Djoko mengungkapkan, pembagian participating interest direncanakan berbentuk kemitraan seimbang.
“Dia perusahaan dia joint 50:50. PI-nya,” katanya.
(Sumber – CNBC Indonesia)
