By 
JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meningkatkan respons tanggap darurat bagi warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Perusahaan mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) dari SIG, PT Semen Padang, dan PT Solusi Bangun Andalas guna mempercepat evakuasi serta penyaluran bantuan di titik-titik terdampak.
“Kami terus mengoptimalkan pendistribusian bantuan secara merata dan tepat sasaran, sehingga dapat meringankan beban para korban,” ujar Direktur Utama SIG, Indrieffouny Indra dalam keterangan resmi, Senin. Ia menambahkan, “Melalui tim di lapangan, kami terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan tim tanggap kebencanaan setempat untuk mengupayakan bantuan guna mempercepat pemulihan.”
Di Sumatra Barat, TRC PT Semen Padang mendukung operasi penyelamatan dan pemetaan kebutuhan masyarakat. Hingga 29 November 2025, sekitar 1.600 paket sembako yang berisi beras, telur, mi instan, minyak goreng, gula, air mineral serta terpal telah disalurkan ke lima kecamatan di Kota Padang: Pauh, Koto Tengah, Nanggalo, Kuranji, dan Lubuk Kilangan.
Perusahaan juga mendirikan Posko Satgas Bencana serta menyiagakan tenaga medis dari Semen Padang Hospital di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Posko dilengkapi fasilitas seperti tenda, listrik, peralatan kebersihan, obat-obatan, kendaraan suplai air bersih, dan perangkat komunikasi. Selain itu, dapur umum akan dioperasikan untuk menunjang kebutuhan konsumsi para pengungsi.
Di Aceh, PT Solusi Bangun Andalas menyalurkan 738 paket sembako ke sejumlah kecamatan di enam kabupaten/kota, mulai dari Banda Aceh hingga Bireuen. SIG juga menyiapkan bantuan tambahan untuk Sumatra Utara yang masih dalam tahap penanganan darurat.
Indrieffouny menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa dalam bencana ini. “Bantuan yang diberikan oleh SIG merupakan bentuk kepedulian Perusahaan atas musibah yang menimpa para korban, sekaligus menegaskan bahwa SIG sebagai BUMN selalu hadir di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
(Sumber – ANTARA)
