CORTARA.id – Perusahaan roket dan satelit milik Elon Musk, SpaceX, dikabarkan bakal melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 2026. Saat ini, perusahaan juga membuka penjualan saham sekunder dengan valuasi mencapai US$800 miliar atau sekitar Rp13.307 triliun.
Dalam surat tertanggal 12 Desember, CFO SpaceX, Bret Johnsen, menyebut perusahaan menyetujui kesepakatan di mana investor lama dan baru serta perusahaan akan membeli saham hingga US$2,56 miliar dari pemegang saham yang memenuhi syarat, dengan harga US$421 per saham.
“Kami sedang mempersiapkan perusahaan untuk kemungkinan IPO pada 2026. Apakah itu benar-benar terjadi, kapan terjadi, dan berapa valuasinya masih sangat tidak pasti, tetapi jika kami mengeksekusi dengan cemerlang dan pasar dapat bekerja sama, penawaran umum dapat mengumpulkan sejumlah besar modal,” ujar Johnsen dikutip CNBC, Minggu (14/12/2025).
Johnsen menjelaskan, dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan Starship, mengembangkan pusat data kecerdasan buatan (AI) di luar angkasa, membangun Moonbase Alpha, serta mengirim misi berawak dan tanpa awak ke Mars.
Sebelumnya, Elon Musk juga sempat mengisyaratkan kemungkinan IPO SpaceX melalui unggahan di media sosial X awal pekan ini. SpaceX menargetkan penggalangan dana lebih dari US$25 miliar, dengan IPO paling cepat dapat dilakukan pada Juni 2026.
Rencana ini mendapat respons positif dari investor, yang menilai valuasi SpaceX kini menembus lebih dari US$1 triliun. Pembicaraan mengenai pencatatan saham ini muncul di tengah kebangkitan pasar modal pada 2025 setelah tiga tahun mengalami penurunan. Menurut data Crunchbase, SpaceX menempati posisi sebagai perusahaan rintisan swasta paling bernilai kedua di dunia, di belakang OpenAI.
(Sumber – CNBC Indonesia)

