By 
MAKASSAR — Yasika Aulia, putri Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Yasir Machmud, mengelola 41 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sulsel. Program ini menyediakan makanan bergizi bagi siswa sekaligus mendorong ekonomi lokal melalui penyediaan bahan baku dari petani, peternak, dan pekebun setempat.
Dapur-dapur MBG tersebar di beberapa wilayah: Makassar (16 dapur), Parepare (3), Gowa (2), dan Bone (10 dapur). Setiap dapur membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar, termasuk pembangunan dan peralatan, serta melayani sekitar 3.000 siswa per hari.
Dari 17 dapur yang beroperasi penuh, masing-masing rata-rata mempekerjakan 50 orang, sehingga total menyerap ± 850 tenaga kerja.
Menurut Yasika, program ini bukan sekadar distribusi makanan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal. “Dapur-dapur MBG menggerakkan ekonomi lokal karena seluruh bahan baku dipasok dari petani, peternak, dan pekebun,” ujarnya.
Meski program ini mendapat apresiasi luas, kepemilikan 41 dapur atas nama Yasika sempat menimbulkan kontroversi. Badan Gizi Nasional (BGN) biasanya membatasi maksimal 10 dapur per yayasan, tetapi pemeriksaan internal menunjukkan 41 dapur memang tercatat atas nama Yasika.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, bahkan menyebut Yasika sebagai “Pahlawan Merah Putih” karena kontribusinya dalam program gizi.
Respons publik beragam. Sebagian mengapresiasi manfaat sosial dan ekonomi program ini, sementara sebagian lainnya mempertanyakan latar belakang politik keluarga Yasika. Meski demikian, Yasika tetap optimistis, menyebut inisiatif ini sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan anak dan memberdayakan ekonomi lokal secara bersamaan.
(Sumber – Tribunnews)
