Cortara - Indonesia Online News Logo Small

Zona Merah Radiasi Cs-137 di Serang Mulai Dikosongkan Hari Ini untuk Dekontaminasi

SERANG – Pemerintah Kabupaten Serang resmi memulai proses relokasi sementara bagi warga yang tinggal di zona merah paparan radiasi Cesium-137 di kawasan Industri Cikande, Banten.

Relokasi ini menjadi tahap awal dari rangkaian dekontaminasi yang dipimpin Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

Sekretaris Daerah Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana menegaskan bahwa pemindahan warga harus dilakukan agar pembersihan bisa berjalan tanpa risiko keselamatan.

“Sumber radioaktif akan didekontaminasi. Dalam kegiatan dekontaminasi, penduduk harus keluar dulu. Dekontaminasi pertama di zona merah ini mulai hari ini,” ujarnya pada Kamis (16/10/2025).

Pemerintah daerah kini sedang merampungkan koordinasi dengan kepolisian dan sejumlah lembaga untuk menentukan lokasi penampungan.

Zaldi menyebutkan beberapa opsi awal seperti Gedung Korpri, PKPRI, hingga Wisma Bhayangkari milik Polda, namun seluruh tempat itu memiliki aktivitas lain sehingga dipertimbangkan kembali.

“Sementara dengan Ibu Bupati kami arahkan untuk membantu biaya kos warga di daerah Cikande,” jelasnya.

Pertimbangan jarak menjadi faktor utama. Pemerintah memastikan warga yang bekerja atau memiliki anak sekolah tidak direlokasi terlalu jauh agar aktivitas mereka tetap berjalan.

Berdasarkan data terbaru, terdapat 19 kepala keluarga atau 53 jiwa yang wajib keluar dari area terkontaminasi. Seluruhnya dilarang membawa barang pribadi, termasuk pakaian maupun perabot rumah tangga.

Zaldi menegaskan kebutuhan dasar warga akan ditanggung pemerintah, mulai dari pakaian bersih hingga tempat tinggal sementara.

Terkait lokasi desa terdampak, pemerintah memilih tidak mengumumkannya terlebih dahulu untuk mencegah kepanikan warga lain yang belum menerima penjelasan resmi.

Mulai hari ini, KLH bersama Kemenkes dan Pemprov Banten juga menggelar komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) bagi masyarakat sekitar untuk menjelaskan bahaya paparan radioaktif.

“Materinya dari BRIN dan BAPETEN. Kami hanya membantu agar lebih mudah dipahami masyarakat,” kata Zaldi.

Proses dekontaminasi di wilayah pertama diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan, disertai edukasi berkala agar warga memahami bahaya kesehatan jangka panjang.

Hingga saat ini, sekitar 1.500 warga telah menjalani pemeriksaan kesehatan, dan sembilan orang terdeteksi membawa zat radioaktif dalam tubuhnya.

Tahap berikutnya, pemerintah menargetkan pemeriksaan terhadap 200 ribu penduduk dan pekerja di tiga puskesmas — Cikande, Kibin, dan Bandung — serta dua titik tambahan melalui kerja sama perusahaan.

(Sumber – CNN Indonesia)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *