By 
BANDUNG — PT Medco Energi Internasional Tbk menyatakan kesiapan untuk memasuki pasar ekspor listrik hijau ke Singapura. Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan energi rendah karbon di negara tersebut.
Direktur Utama Medco Power Indonesia, Eka Satria, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah calon pembeli, mulai dari perusahaan utilitas hingga korporasi besar di Singapura.
“Kami sudah berbicara dengan beberapa potential buyer. Semoga izin ekspor dari Indonesia bisa segera diperoleh, sehingga Indonesia dapat menjadi pengekspor energi bersih ke luar negeri,” ujar Eka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/11/2025).
Menurutnya, peluang ekspor listrik bukan hanya menjanjikan dari sisi pemasukan devisa, tetapi juga mencerminkan kontribusi Indonesia dalam mendukung transisi energi di kawasan Asia Tenggara.
Meski demikian, pasar energi Singapura memiliki karakteristik khusus. Negara tersebut menerapkan skema merchant market, di mana tidak ada satu pembeli tunggal seperti PLN di Indonesia. Harga listrik mengikuti mekanisme pasar, dipengaruhi oleh dinamika harga energi dan karbon.
“Harganya premium, tetapi risikonya juga lebih tinggi karena fluktuasi mengikuti energy market dan carbon market di sana,” jelas Eka.
Sebelumnya, Indonesia dan Singapura telah menjalin kerja sama terkait kawasan ekonomi khusus, teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), serta green electron untuk memperkuat perdagangan energi ramah lingkungan.
Sejalan dengan itu, Medco tengah menyiapkan portofolio energi hijau untuk memenuhi kebutuhan pasar Singapura, termasuk melalui pembangunan PLTS Pulau Bulan di Kepulauan Riau berkapasitas 2 gigawatt peak (GWp). Proyek tersebut dirancang dapat mengekspor hingga 600 megawatt (MW) listrik melalui kabel bawah laut ke Singapura.
(Sumber – ANTARA)
